Alhamdulillah, Proses Biaya pengobatan Desi di Tanggung Wabup Lumajang


Lumajang,  www.radarnasional.net  - 13 Oktober 2018-- Wakil Bupati Lumajang, Ir. Indah Amperawati, M. Si.,  menyatakan, bahwa pihaknya akan menanggung seluruh proses pengobatan Desi.

Hal itu, ditegaskan Wabup saat  mendatangi Desi Agustin (11 th), warga Desa Kalibendo Kecamatan Pasirian,  di Panti Asuhan Muhammadiyah Darul Istiqomah, Dusun Bulak Winong, Kecamatan Pasirian, Sabtu pagi, 13 Oktober 2018.

Bunda Indah, Wabup lumajang menyampaikan, bahwa pihaknya menjamin dan juga menanggung untuk seluruh proses biaya  pengobatannya.               

Sejauh ini, Bunda Indah sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait tentang pengobatan desi yang menderita penyakit tumor di wajahnya itu  akan dibawa ke Rumah Sakit Internasional Surabaya tepatnya hari Selasa malam tanggal:16 Oktober 2018, pekan depan.

Desi dijadwalkan akan  melakukan pemeriksaan sekaligus pengobatan khusus di rumah Sakit Internasional Surabaya akan dilakukan operasi, dan saya minta untuk keluarganya tidak usah memikirkan soal biayanya apa kata saya," tutur Bunda Indah.

Sehari-harinya Desi tinggal bersama Ngatiyem yaitu nenek yang tinggalnya di Desa Kalibendo.

Menurut ngatiyem,Desi sudah lama mengidap kelainan di wajahnya ini mulai sejak lahir kata ngatiyem, karena tidak adanya biaya dan keterbatasan ekonomi keluarga ia tidak bisa berbuat maksimal untuk pengobatannya kepada desi.

 "Nggeh kados ngaten niki pun genduk mulai lahir punngaten, nggih sabendintene ngempal sareng kalean kulo (ya sudah begitu itu, mulai sejak lahir ya sudah begitu itu dan setiap hari ya kumpul bersama dengan saya tinggalnya)," jelas Ngatiyem yang setiap hari berjualan gorengan.

Jelasnya,Desi hanya tinggal bersama neneknya dan kedua orang tuanya sudah lama meninggal dunia.
                                      Ngatiyem berharap Desi bisa kembali sehat dan bisa berkatifitas normal dan tidak minder seperti anak remaja lainnya.

Guru sekolah Desi yang bernama satupah menceritakan bahwa Desi muridnya itu masih beraktifitas dan memiliki kemauan untuk belajar dan sekolah yang lebih tinggi.
                                             
Desi sering mengeluh rasa sakit di sekolahannya dan  pandangannya kabur saat mengikuti pelajaran di kelas sampai membuat guru-gurunya turut prihatin melihat keadaan Desi.

Satupah bersama guru sampai berusaha keras untuk mencarikan jalan keluar demi kesembuhan muridnya tersebut."jelasnya. (Bkt/red)

Posting Komentar

0 Komentar