Dinkes Minahasa Utara Dorong Kesadaran Masyarakat Lewat Sosialisasi Dengue


Minahasa Utara, 24 April 2025 – Kabupaten Minahasa Utara terus mengalami lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan setempat, pada 2022 tercatat 116 kasus dengan satu kematian. Jumlah tersebut meningkat drastis pada 2023 menjadi 404 kasus dengan tiga kematian, dan kembali melonjak pada 2024 menjadi 800 kasus disertai empat kematian. Tingkat kejadian (Incidence Rate/IR) di wilayah ini secara konsisten melebihi target nasional, yakni 10 per 100.000 penduduk.


Tingginya angka kasus DBD di Minahasa Utara turut dipengaruhi oleh mobilitas masyarakat yang tinggi karena posisi geografisnya di antara dua kota besar, Manado dan Bitung. Hal ini mempercepat penyebaran virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, terutama di lingkungan dengan tempat perindukan nyamuk seperti genangan air dan wadah terbuka.


Untuk menanggapi kondisi tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara menggandeng PT Bio Farma dan PT Takeda Innovative Medicines dalam menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Sosialisasi Pencegahan Penyakit Dengue dan Tatalaksana Skrining Kanker Serviks.” Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen pemerintah dari tingkat kabupaten, kecamatan, hingga kelurahan, serta organisasi perangkat daerah dan tenaga kesehatan di puskesmas.


Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda, dalam sambutannya menyampaikan bahwa peningkatan kasus DBD berkaitan erat dengan kondisi lingkungan dan musim hujan. Ia menekankan pentingnya upaya pencegahan melalui edukasi dan vaksinasi. Pemerintah daerah juga mendukung Strategi Nasional Penanggulangan Dengue (Stranas Dengue) 2021–2025 sebagai panduan pengendalian dengue yang berkelanjutan.


Kepala Dinas Kesehatan Minahasa Utara, dr. Stella Safitri, M.Kes., menyampaikan bahwa selain Gerakan 3M Plus dan fogging, pemerintah kini mulai melaksanakan program vaksinasi dengue. Pilot program ini akan dilakukan di Kecamatan Kalawat dan Dimembe, dua wilayah dengan jumlah kasus tertinggi, dengan sasaran 500 anak-anak SD/MI. Diharapkan vaksinasi ini dapat mengurangi keparahan dan jumlah kasus secara signifikan.


Vaksinasi disebut sebagai langkah penting dalam melindungi masyarakat, terutama anak-anak, yang tergolong kelompok paling rentan. Menurut dr. Hesty Lestari, Sp.A., vaksin dengue direkomendasikan untuk usia 6 hingga 45 tahun. Komitmen terhadap pencegahan juga disampaikan oleh perwakilan Bio Farma dan Takeda yang mendukung penuh langkah Minahasa Utara sebagai daerah pertama di Sulawesi yang mengimplementasikan vaksinasi dengue secara publik, dalam rangka mendukung target nasional “Nol Kematian Akibat Dengue” pada 2030.

Posting Komentar

0 Komentar