SALATIGA - Menjalani masa hukuman didalam rutan dan lapas, bukan menjadi halangan untuk berkreasi. Hal ini ditunjukan dengan berbagai macam karya mulai dari baju, sandal, kain batik, keset pernak - pernik hingga olahan kue kering yang diproduksi oleh warga binaan dari Rutan Salatiga, Lapas Semarang, Lapas Purwodadi, Lapas Slawi, Lapas Pati, Rutan Boyolali, Rutan Jepara dan lainnya di Jawa Tengah, yang dipamerkan dalam acara Salatiga UKM Expo Festival Gastronomi 2025 yang gelar di Taman Wisata Sejarah Kota Salatiga.
Kepala Rutan Salatiga Anton Adi Ristanto mengatakan, bahwa keterlibatan dalam ajang expo ini menjadi wujud komitmen pembinaan dan pelayanan yang diberikan oleh Lapas ataupun Rutan kepada warga binaan. Ini menjadi komitmen dan salah satu target kinerja setahun bergerak berdampak kami tahun ini, bahwa Rutan dengan berbagai macak hasil yang ditampilkan dalam acara Salatiga UKM Expo," jelas Anton Adi, Jumat (31/10/2025).
Menurutnya, berbagai macam produk dihasilkan oleh warga binaan antara lain kain batik, sarung goyor, sapu, baju, pernak - pernik keset, hingga olahan makanan seperti basreng dan keripik pisang. Aneka produk tersebut sangat luar biasa, yang dihasilkan oleh warga binaan. Pihaknya berharap dengan adanya kreatifitas dan produktifitas dari balik jeruji ternyata mampu menghasilkan karya yang tentunya luar biasa memiliki nilai jual dapat diterima oleh masyarakat.
"Dengan adanya dukungan dari masyarakat yang sangat antusias dan positif, kedepan tentunya program pelatihan akan terus digalakkan dengan tujuan membekali bekal keterampilan pada warga binaan sekaligus dapat menjadi peluang untuk membuka usaha," katanya.
Hasil karya kerajinan tangan ini bisa dibeli secara langsung oleh pengunjung maupun dipesan, sehingga memberikan dampak ekonomis bagi warga binaan sekaligus sumbangsih pada pemerintah melalui penerimaan negara bukan pajak. Sekaligus sumbangsih pada pemerintah melalui PNBP. (HERU SANT).

0 Komentar