Lumajang, Upaya mempercepat penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Kecamatan Pasrujambe semakin diperkuat. Personel Koramil 0821-17/Pasrujambe, Serma Yunus Arianto dan Sertu Ade Dian Febrianto, memberikan materi pelatihan dan pembinaan kepada 48 anggota Linmas se-Kecamatan Pasrujambe dalam kegiatan yang digelar di Aula Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Pada Jumat (14/11/2025).
Kegiatan pembekalan menjadi salah satu langkah konkret pemerintah kecamatan dan aparat kewilayahan untuk meningkatkan kapasitas Linmas sebagai garda terdepan dalam pengamanan lingkungan. Turut hadir sekaligus membuka kegiatan, Camat Pasrujambe, Muhammad Saiful, S.AP., yang menegaskan bahwa Linmas memiliki peran besar dalam menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan responsif terhadap potensi gangguan keamanan.
“Linmas bukan sekadar penjaga acara atau poskamling. Mereka bagian dari sistem keamanan daerah yang harus dibekali kemampuan teknis dan mental. Pelatihan seperti ini wajib terus digencarkan,” tegasnya.
Dalam pemaparannya, Sertu Ade Dian Febrianto menekankan pentingnya kolaborasi Linmas dengan Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan pemerintah desa untuk menjaga stabilitas keamanan. Menurutnya, pengamanan wilayah tidak bisa berjalan parsial.
“Linmas harus adaptif, cepat membaca situasi, dan mampu menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam menjaga ketertiban. Tanpa itu, kewaspadaan wilayah menjadi lemah,” terangnya.
Materi yang diberikan Bati Bhakti TNI Koramil 0821/17 Pasrujambe Serma Yunus Arianto tentang Simulasi Lapangan dan Penanganan Awal Konflik, melalui simulasi ringan terkait Teknik patroli lingkungan dengan menekankan bahwa Linmas harus memiliki standar operasional sederhana namun kuat, sehingga bisa mengantisipasi gangguan keamanan sejak dini.
“Ketika Linmas memahami SOP pengamanan, maka respons di lapangan akan lebih rapi, terarah, dan tidak menimbulkan kepanikan,” ujarnya.
Sementara itu materi yang diberikan Bhabinkamtibmas Desa Pagowan Aipda Herma Wahyu tentang penguatan pola komunikasi dan deteksi dini potensi kriminalitas. Ia menegaskan bahwa Linmas sering menjadi pihak pertama yang menerima laporan masyarakat, sehingga kemampuan berkomunikasi dan menyampaikan informasi dengan tepat sangat diperlukan.
“Linmas berada di garis paling depan. Mereka harus mampu mengenali gejala kerawanan, merespon dengan tenang, dan segera berkoordinasi. Tanpa komunikasi yang baik, pengamanan tak akan berjalan maksimal,” ungkapnya.
Melalui pembekalan itu, diharapkan Linmas Pasrujambe dapat menjalankan tugas dengan lebih profesional, terkoordinasi, dan responsif. Ke depan, pelatihan berkelanjutan akan didorong menjadi agenda rutin untuk memperkuat struktur keamanan di tingkat desa maupun kecamatan. (Pendim0821)

0 Komentar