STAK Teruna Bhakti Yogyakarta, Siap Beralih Status Menjadi STAK Negeri



Sleman. Radarnasional.net  -
Sekolah Tinggi Agama Kristen ( STAK ) Teruna Bhakti Yogyakarta, mewisuda 88 wisudawan, terdiri dari Prodi Sarjana Pendidikan Agama Kristen 30 orang,  Prodi Sarjana Teologi 30 Orang, dan Magister Pendidikan Kristen 28 Orang, bertempat di Balai Utari, Gedung Mandala Bhakti Wanitatama, jalan Adisucipto,Yogyakarta, selasa, (20/8/2019)

Prosesi Akademik diawali dengan Orasi Ilmiah , dengan Judul "Peran Perguruan Tinggi Agama Dalam Mencegah Eksklusivisme Gereja". Dr. Yudhi Kawangung,M.Th, dalam orasinya mengatakan, di Indonesia Idiologi lahir bukan dari sistim kemampuan berteori semata-mata, tetapi dari pengalaman berbangsa dan pergumulan menghadapi pluralisme itu secara kongkrit. Pengalaman pergumulan itu telah melahirkan Pancasila yang memberi wadah kepada kepelbagian agama dan kultur yang ada, tetapi juga merangkum semua perbedaan itu dalam satu kesatuan nasional.

Dengan demikian, kemajemukan di Indonesia merupakan potensi besar yang dapat memajukan bangsa ini. Dengan keberagaman budaya, suku, bahasa, golongan, adat istiadat, agama dan gaya hidup, orang dapat belajar satu dengan yang lain, sehingga saling memperkaya. ujarnya.

Sementara itu, Ketua STAK Teruna Bhakti, Dr.Johannis Siahaya,M.Th. dalam sambutannya mengatakan , kami yakin dan percaya kontribusi para lulusan atau Alumni STAK Teruna Bhakti akan dapat berkarya di masyarakat, sehingga menjadi leader masa depan yang mampu mengajak dan melakukan perubahan dalam masyarakat untuk kemajuan gereja, bangsa, negara dan dunia.

Lanjut Pdt.Johannis Siahaya, tahun 2019 adalah tahun Anugerah bagi STAK TB, karena Prodi Magister Pendidikan Kristen sudah terakreditasi, sementara itu 2 Prodi S1 telah di RE-Akreditasi, dan diharapkan akhir tahun ini (2019) S1 PAK, dan S1 Teologi di Akreditasi.

Dan minggu depan kata Ketua STAK TB, Prodi Doktoral akan di visitasi oleh Asesor BAN-PT,artinya secara asesmen kecukupan, desk Asesmen telah terakreditasi, katanya.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Yayasan Charista, STAK Teruna Bhakti, Yupiter Ome, bahwa salah satu tolok ukur keberhasilan Pendidikan atau manfaat pendidikan terwujud, jika masyarakat terdidik diberdayakan dan memberdayakan akal pikiran, serta membangun pola pikir sebagai basis perilaku dan budaya, sehingga mampu mensejahterakan dirinya dan meningkatkan kualitas hidupnya ditengah-tengah masyarakat, bangsa dan negaranya.

Hadir dan turut memberikan sambutan pada acara wisuda STAK Teruna Bhakti Yogyakarta, Kepala Bimas Kristen Kanwail Kemenag DIY, Petrus Marijo,M.Th. mengatakan Pentingnya mengelola kepelbagaian, menemukan simpul-simpul keragaman dan meramu kemajemukan, melalui perspektif baru berupa "mantra" yang ditawarkan oleh Kementerian Agama RI, yaitu moderasi agama yang di pahami untuk mewujudkan jenis keagamaan yang moderat dan toleran. Jalinan yang semula koyak akan dapat dirajut kembali ketika masing-masing kelompok agama  saling jujur dan terbuka.

Pandangan yang moderat dan toleran terhadap agama dipastikan tidak akan mengurangi kadar keimanan penganutnya. Selain itu tokoh agama sangat berperan untuk memastikan moderasi agama dikalangan umatnya. ujar Petrus Marijo.

STAK Teruna Bhakti, beralamat di Ds.Daratan II, Sendang Arum,Minggir- Sleman ,Yogyakarta. Tahun 2019 adalah  untuk ke VI kali meluluskan Sarjana ( S1) dari program Studi PAK dan Teologi dan untuk periode  ke IV dari program studi Magister Pendidikan Kristen (S2).

Acara Wisuda STAK Teruna Bhakti,  dihadiri oleh para Orang Tua Wisudawan yang datang dari berbagai kota, juga dihadiri para mitra,  diantaranya: Chang Wendryanto,SH, Anggota DPRD DIY., Dr.Abner Sarlis Tindi,MA, Pemda Kabupaten Talaut & Leader InaCoin., Kusumo Adinugroho, MDM, DPP MKI., Pdt. Harun Sumadi, API DIY., Dra.Novera Damanik, DPW Gerkindo DIY., Esther Budi,M.Th, DPD MKI DIY, juga hadir Mitra dari Korea Selatan, Mr.Philip Kang. (ypt)

Posting Komentar

0 Komentar