Lumajang — Meskipun masa tanggap darurat telah berakhir, semangat pendidikan di wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru tidak ikut padam. Puluhan siswa yang sebelumnya menempati sekolahnya di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, kini harus menjalani proses belajar di tenda darurat setelah bangunan sekolah mereka luluh lantak diterjang awan panas guguran beberapa waktu lalu.
Ppersonel Kodim 0821/Lumajang, Serka Supriadi, turun langsung memonitor kegiatan belajar para siswa tersebut. Kehadirannya bukan sekadar menjalankan tugas, tetapi juga memberikan dukungan moral bagi anak-anak yang tengah berjuang melanjutkan pendidikan di tengah keterbatasan.
Menurut Serka Supriadi saat dikonfirmasi pada Jumat (5/12/2025), kegiatan monitoring tersebut merupakan bentuk kepedulian TNI terhadap keberlanjutan pendidikan bagi anak-anak korban bencana.
“Kami ingin memastikan bahwa proses belajar tetap berjalan aman, tertib, dan kondusif. Anak-anak adalah masa depan daerah ini. Walaupun belajar di tenda darurat, mereka tetap memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,” ujarnya.
Suasana belajar di tenda darurat tampak haru sekaligus membanggakan. Di tengah panas terik siang dan kondisi ruangan yang serba sederhana, para siswa tetap menunjukkan antusiasme dan fokus mengikuti pelajaran yang diberikan para guru.
Kodim 0821/Lumajang menegaskan bahwa dukungan terhadap dunia pendidikan di wilayah terdampak Semeru akan terus dilaksanakan hingga fasilitas belajar kembali normal. TNI berkomitmen tidak hanya hadir saat tanggap darurat, tetapi juga dalam fase pemulihan jangka panjang masyarakat.
Upaya monitoring kegiatan belajar, menjadi bukti nyata bahwa pemulihan pasca erupsi Semeru bukan hanya soal membangun infrastruktur, melainkan juga menguatkan mental dan masa depan generasi muda. (Pendim0821)

0 Komentar