Demak - Radar Nasional- Pengisian kekosongan Perangkat Desa di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak yang berlangsung pada tanggal 27 Agustus 2019 berujung kisruh dan menuai aksi protes dari beberapa desa setelah peserta mengikuti beberapa tahapan tes yang diselenggarakan oleh UNISRI Slamet Riyadi Surakarta ( 31/08/2019 )
Pelaksanaan Pilperades ( Pemilihan Perangkat Desa ) yang di selenggarakan di Gedung Wisma Haji Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak yang diikuti 7 Desa se Kecamatan dengan memperebutkan 4 Fomasi Jabatan yang tersedia yaitu : Sekretaris Desa,Kaur Pemerintahan dan Umum,Kaur Keuangan,dan Pembangunan dan Kesra yang diikuti oleh 7 Desa antara lain:
Ketanjung,Kedung Waru Lor,Karanganyar,Wonoketinggal,Bandungrejo,Cangkring B,dan Jatirejo dengan jumlah peserta yang mengikuti tahapan selekti mulai dari test tertulis dan wawancara kurang lebih 90 orang peserta diantaranya Desa Cangkring yang hanya memperebutkan 1 Formasi Jabatan yaitu Sekretaris Desa yang diikuti 14 peserta.
Ketika awak media bersilaturahim dan klarifikasi di rumah salah satu perserta test yang berinial ( AM ) di Desa Cangkring dengan lugasnya menyampaikan rasa kekecewaannya karena salah satu peserta dari desanya cangkring yang berinisial ( Syt ) awal test hanya mendapatkan nilai 30,namun beberapa saat berubah menjadi nilai 90 yang akhirnya diprotes oleh sesama peserta yang pada akhirnya muncul nilai 70.
Hal inilah yang menjadikan geram dan aksi protes dengan mosi tidak percaya kepada Unisri Slamet Riyadi Surakarta sebagai penyelenggara yang diduga memanipulasi data ujar nya.
Demikian pula yang disampaikan oleh Ketua Panitya Desa Cangkring yang bernama Ali Mustawa kepada media saat diklarifikasi membenarkan kalau pihak panitya melihat adanya kejanggalan atas hasil nilai yang muncul sarat dengan memanipulasi data sehingga Panitya Desa Cangkring menolak untuk diumumkan nya hasil peserta.
Amplop Coklat yang masih tersegel dikembalikan pihak penyelenggara karena panitya sudah merasa kecewa dengan melihat hasil yang tertera pada komputer.
Sementara Desa- desa yang lain pun juga merasa kecewa dan protes karena hasil nilai test yang diterima tanpa tercantum stempel resmi Unisri sebagai pihak penyelenggara harus bertanggung jawab.
Atas kejadian tersebut di atas sebagian besar panitya desa menolak dan membatalkan MoU dengan UNISRI sehari setelah test berlangsung dan diumumkan hasilnya dari pihak penyelenggara Pilperades di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak
Reporter : ( ADHI.S )
0 Komentar