Urun Rembug Untuk Masa Depan Disabilitas Yang Lebih Cerah



Sleman.Radarnasional.net
Rumah Sakit Akademik UGM bersama Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, menyelenggarakan Talk show " urun rembug untuk masa depan  disabilitas yang lebih cerah". bertempat di Auditorium lt.5, RS.Akademik UGM, sabtu 21/9/2019.

Talk show ini diharapkan menjadi sarana komunikasi, sharing informasi demi mewujudkan kepedulian dan keramahan guna meningkatkan kualitas hidup para penyandang disabilitas.

Dihadiri oleh berbagai komunitas disabilitas, dengan nara sumber : Drs.Untung Sukaryadi,MM, Kepala Dinas Sosial DIY., Tunggul Bomoadji,ST, M.Eng, Kepala Seksi perlindungan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja (P2TKPKK) Dinas Ketenagakerjaan DIY., dr. Faiz Alauddien Reza Medika, dari Askendia Disabilitas Center,Kebumen., dr.Endro Basuki,SpBS(K),M.Kes.,dari Federasi Nasional untuk Kesejahteraan Cacat Mental ( FNKCM)., Dr.Diana Setyawati P, M.Hsc.Psy, dari Center for Publik Mental Health (CPMH),Fakultas Psikologi UGM.

Rumah Sakit Akademik UGM berkomitmen memberikan layanan kesehatan yang ramah difabel, yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan, diantaranya : baksos bersama difabel motor club, kerjasama dengan berbagai lembaga yang menangani pasien berkebutuhan kusus, antara lain Rumah Ramah Rubella (RRR),Wahana keluarga Celebral Palsy (WKCP), dan juga dengan Pemerintah DIY dalam rangka pelayanan kesehatan masyarakat. kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan, salah satunya dengan mendukung program jaminan kecelakaan kerja to work (RTW) melalui layanan kedokteran okupasi oleh tenaga ahli dokter specialis kedokteran okupasi dan tim, yang memberikan perlindungan berupa manfaat dan layanan yang komprehensif kepada pekerja peserta BPJS ketenagakerjaan yang mengalami cacat akibat kecelakaan kerja.

Pemerintah DIY mempunyai komitmen yang kuat untuk menyediakan layanan jaminan kesehatan melalui skema jaminan kesehatan masyarakat,  jaminan kesehatan sosial  maupun jaminan kesehatan daerah.

Selan itu Pemerintah juga menyediakan fasilitas  melalui Balai Penyelenggara Jaminan Kesehatan sosial, program jaminan kesehatan khusus (JAMKESUS), yang menjamin kesehatan dengan kebutuhan khusus, antara lain,  terapi berkelanjutan, obat non generik dan tindakan khusus lain yang dibutuhkan dalam mengatasi disabilitas.

Jamkesus juga menyediakan alat bantu adaptif yaitu alat bantu yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap penggunanya untuk menunjang mobilitas, fungsi dan partisipasi sosial penyandang disabilitas.

dr.Faiz Alauddien Reza Mardika, saat di tanya wartawan, disela-sela acara talj show, terkait  kesempatan pengembangan diri bagi penyandang disabilitas, dr.Reza mengatakan, Pemerintah perlu meningkatkan kualitas layanan, kemudian pemerataan, serta kebijakan yang berpihak kepada disabilitas, kita harus memeliki sistim dan paradigma untuk memberdayakan para penyandang disabilitas.

Tentang stigma masyarakat terhadap disabilitas, dr. Reza, mengatakan, bahwa memang masyarakat masih memberi stigma negatif terhadap penyandang cacat dan disabilitas, maka kita perlu memerikan kesempatan dan peluang yang sama kepada disabilitas untuk mengembangkan diri, ujarnya.(ypt)

Posting Komentar

0 Komentar