Jayapura – Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Papua menggelar kegiatan Kabid Humas Menyapa di Café Marora, Holtekam, Sabtu (13/9/2025).
Acara ini dihadiri Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Cahyo Sukarnito, S.I.K., M.K.P., personel Bid Humas Polda Papua, perwakilan media lokal, serta Komunitas Genre Papua.
Dalam sambutannya, Kombes Pol Cahyo Sukarnito mengajak generasi muda memiliki nilai dan tujuan hidup yang jelas sebagai landasan bertindak. Ia menegaskan bahwa peristiwa rasisme yang terjadi di Jayapura pada 2019 menjadi pelajaran penting bagi masyarakat.
“Peristiwa rasisme 2019 menjadi pengingat agar kita semua terus melakukan introspeksi dan membangun kesadaran diri. Generasi muda memiliki peran besar menjaga diri dan komunitas agar kejadian serupa tidak terulang,” ucap Kabid Humas.
Kabid Humas juga mengingatkan masyarakat agar lebih kritis terhadap informasi di media sosial.
“Fenomena saat ini banyak orang menganggap postingan sebagai kebenaran mutlak tanpa verifikasi. Kita perlu bersama-sama memeriksa kebenaran informasi melalui sumber resmi agar tidak terjebak hoaks,” katanya.
Ia menambahkan, menjaga keamanan bukan hanya tugas aparat, melainkan juga tanggung jawab seluruh warga. Solidaritas dan partisipasi aktif masyarakat dinilai penting untuk menjaga kondusivitas Kota Jayapura.
“Forum ini menjadi wadah komunikasi antar generasi untuk berbagi pengalaman dan memperkaya wawasan bersama,” tambahnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang menyoroti isu perlindungan jurnalis di Papua dan ketimpangan pemberitaan media nasional. Menjawab pertanyaan peserta, Kombes Pol Cahyo menegaskan komitmen kepolisian untuk melindungi pekerja media meski ada tantangan di lapangan.
“Situasi keamanan di Papua cukup sensitif. Ada kendala minimnya saksi atau bukti yang membuat penyelidikan tidak selalu cepat selesai. Namun kami tetap berupaya semaksimal mungkin melindungi jurnalis,” jelasnya.
Ia juga menanggapi soal kurangnya porsi pemberitaan Papua di media nasional.
“Setiap media memiliki kebijakan redaksional masing-masing. Ada media yang berorientasi komersial sehingga Papua terkadang kurang mendapat perhatian. Namun ada juga media seperti Cepos dan Antara yang konsisten mengangkat isu Papua,” paparnya.
Kabid Humas Polda Papua mendorong media agar tidak hanya fokus pada isu komersial, tetapi juga mengangkat isu sosial penting bagi masyarakat, seperti bahaya narkoba dan pernikahan dini. Ia berharap kolaborasi antara aparat, media, dan masyarakat dapat menciptakan Jayapura yang lebih damai dan harmonis.
0 Komentar