KAB. SEMARANG - Tidak kurang seratusan kader muda dari berbagai agama di Kabupaten Semarang mengikuti "Pendidikan Kader Badan Partai "Dikbar" DPC BERANI (Badan Persaudaraan Antar Iman)" Jawa Tengah, di Cafe Mbah Darmo, Ambarawa, Kab Semarang, Minggu (23/11/2025) kemarin.
Ketua DPC BERANI Kab Semarang H Khamid Tamim menyatakan, bahwa kegiatan pendidikan kader ini diikuti sebanyak 100 peserta, dari utusan 19 kecamatan di Kabupaten Semarang. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan instruksi DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pasalnya, kedepannya PKB akan menjadi partai "nasionalis dan religius". Yang intinya, partai akan terbuka bagi saudara-saudara dari non muslim untuk bergabung di PKB.
"Salah satu badan otonom (banom) PKB yang sudah memulai terbuka 'merangkul' saudara-saudara non Islam adalah BERANI (Badan Persaudaraan Antar Iman). Dari sini, maka BERANI siap mendukung PKB untuk menjadi partai politik yang berbasis nasionalis dan religius. Hal ini jelas merupakan langkah berani dan juga wujud nyata jika PKB bukan lagi sebagai partai Islam. Dan sekarang ini dalam pendidikan kader, lebih banyak melibatkan kader dari non Islam," jelas H Khamid Tamim kepada awak media.
Ketua DPW BERANI Jawa Tengah Marius Yosep Terakinasih menyatakan, bahwa kegiatan pendidikan kader ini merupakan langkah awal pendidikan kaderisasi. Harapannya, melalui pendidikan kaderisasi ini akan menjadi lentera "pluralitas" dan sesuai dengan ajaran Gua Dur. Bahkan, BERANI ini juga bertekad untuk melakukan advokasi tindakan intoleran.
"Dengan keberagaman mana akan menjadi kekuatan tersendiri dari BERANI. Harapannya, usai pendidikan kader yang digelar BERANI ini menjadi pelopor badan partai khususnya PKB. Selain itu, akan muncul kader-kader BERANI yang memang berani terjun di politik dan bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)," terang Marius Yosep Terakinasih, yang mengaku dari komunitas Katolik.
Sementara itu, Ketua DPP BERANI Pdt Laurens Manuputty menandaskan, bahwa para kader yang bergabung di BERANI ini akan menjadi agen dari DPC ataupun DPW PKB. Dalam pendidikan kaderisasi ini, sengaja terbagi dalam dua kelas yakni kelas DPC BERANI Kab Semarang diikuti 100 peserta dan kelas DPW BERANI Jateng juga diikuti 100 peserta dari 35 DPC Kab/Kota di Jateng.
"Melalui pendidikan kader ini, diharapkan persoalan-persoalan intoleran dapat dengan mudah ditangani dan sebagai pelopor advokasinya adalah kader-kader BERANI ini. Khususnya untuk DPC-DPC BERANI di Jawa Tengah ini harus siap menjadi agen dari DPC-DPC PKB dan terus dukung advokasi yang sudah dilaksanakan. Selain itu, menjadi anggota BERANI jangan mudah putus asa dan selalu berkoordinasi. Terpenting, siap melaksankan kaderisasi di tingkat anak cabang hingga ranting. Semua ini, tentunya banyak tantangan yang dihadapi dan BERANI harus siap menghadapi tantangan itu," tandas Pdt Laurens Manuputty.
Sedangkan, Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Semarang H Badaruddin SAg menegaskan, bahwa pihaknya sangat apresiasi dan mendukung langkah DPC BERANI Kab Semarang ini melaksankan pendidikan kader. Perlu diketahui juga, bahwa PKB meskipun mayoritas kader maupun anggotanya dari umat muslim, namun tetap membuka pintu bagi saudara-saudara kita dari non Islam. Hal ini merupakan lanhkah nyata wujud keberagaman di PKB maupun negara Indonesia.
"Semua itu akan "diejawantahkan" dalam rangka untuk membangun negeri ini sekaligus mengisi kemerdekaan di Indonesia tercinta. Untuk itu, semuanya disini para kader BERANI harus sanggup menggerakkan BERANI khususnya dan secara umum PKB Kabupaten Semarang. Bahkan, harus siap masuk dalam lingkaran politik untuk mendapatkan kekuasaan. Hal ini dalam rangka mempertahankan sekaligus mewujudkan bingkai Bhineka Tunggal Ika," pungkas H Badaruddin, yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Semarang. (HERU SANT).

0 Komentar